Langsung ke konten utama

Perjuangan Menulis Buku Antalogi Bersama

Perjuangan Menulis Buku Antalogi Bersama

                 Bermula dari guru Seni Budayaku yang memberi kabar ke kelas kami bahwa akan ada kelas menulis buku untuk 50 siswa. Aku bertanya ke teman-temanku mengenai kesempatan itu, namun sayangnya mereka tidak ada yang ikut. Akhirnya aku memutuskan untuk tidak ikut. Namun setelah pendaftaran ditutup, guruku mengumumkan bahwa pendaftaran kembali dibuka karena kurangnya peserta yang mendaftarkan diri. Ada  temanku Aulia dan Fifta ternyata ikut kelas menulis, aku memberanikan diri untuk mendaftar bersama mereka. Kami pun tergabung ke dalam grup whatsapp One Student One Book Smanta. Pelatihan akan dimulai pada awal Juli tahun ajaran baru 2018. Itu adalah tahun dimana aku naik ke kelas 11 SMA.
                Pelatihan tersebut mengharuskan kami menginap di sekolah sehingga aku pun harus mempersiapkan keperluan. Pelatihan tersebut dibimbing oleh pelatih dari luar yang bernama Pak Cucu Suryanto dan Pak Setyo Budi. Metode pelatihannya pun adalah teori baru praktik dan satu buku ditulis oleh 4-12 anak. Pengelompokkan pun ditentukan oleh Pembina, yaitu berdasarkan ekstrakulikuler yang kami miliki.
                Berhubung aku tidak mengikuti apapun, sehingga aku  mulai kebingungan mencari teman satu kelompok. Aku dan kedua teman sekelasku, Aulia dan Fifta pun mulai mencari teman yang juga belum ada kelompok. Hingga akhirnya kami satu kelompok dengan beberapa adik kelas. Adik kelas itu ingin membuat cerita tentang LDR. Aku dan teman-temanku menolak karena tema tentang percintaan dilarang oleh pelatih. Hal ini karena buku-buku yang kami tulis ini ditujukan untuk memberi motivasi pada pembaca. Kami pun akhirnya sepakat untuk memilih judul LDR denganmu. Namun ini bukan tema cinta, melainkan bertemakan hijrah bisa dibilang cerita Religi. Selanjutnya kami diminta untuk membuat sinopsis dan judul pada masing-masing cerpen.
                Setelah shalat ashar, kami diminta untuk menulis naskah cerita. Kelompok kami yang terdiri dari 8 orang diminta untuk menulis 15 judul cerpen. Sehingga ada satu teman yang hanya menulis satu cerpen. Penulisan naskah yang hanya berlangsung satu hari itu dilakukan di lab computer sekolah. Kami begitu antusias untuk menjadi seorang penulis. Hingga tibanya shalat magrib, dan kami tetap melanjutkan menulis setelah shalat.
               Semula aku mengira jika menjadi penulis itu mudah, namun ternyata tetap butuh perjuangan dalam menulis. Aku juga mengalami suatu hambatan yang sepele, sehingga membuatku begitu bingung karena saat itu aku jarang mengutak-atik komputer.Tampilan pada Microsoft Word di komputer yang kugunakan tiba-tiba bermasalah sehingga cukup membuatku terganggu. Namun karena diburu waktu, aku terpaksa harus menyingkirkannya dan lanjut menulis cerpen pertama hingga lima lembar. Setelah itu, kutanyakan kepada temanku untuk memperbaikinya dan untunglah bisa diperbaiki dengan mudah. Aku mulai cemas tidak bisa menyelasaikannya tepat waktu. Namun aku memutuskan untuk tetap antusias menulis cerpen kedua sehingga harus begadang sampai pukul dua pagi. Kami berniat untuk tidur di aula sekolah bersama teman-teman lain tetapi susah untuk tidur, aku dan kedua temanku tadi akhirnya memilih untuk melihat gerhana bulan yang bertepatan dengan malam itu.
                 Setelahnya, aku melanjutkan cerpen keduaku bersama beberapa teman dan kakak kelas lainnya yang juga terlihat sudah mengantuk. Itulah semangat dan perjuanganku dalam menulis buku antalogi pertamaku. Semoga bisa memberi inspirasi untuk yang lain agar tidak mudah menyerah menjadi penulis.

Semoga bermanfaat.

Berikut lampiran dari sertifikat menulis dan Buku LDR denganMu
Gambar 1

Gambar 2

Gambar 3

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Jenise, Unsur lan Struktur Geguritan

Geguritan ing basa Indonesia Menawi Puisi A. Tegese Geguritan Geguritan yaiku iketaning basa kang memper syair. B. Bedan geguritan lawas (tradisional) lan anyar (moderen) 1. Geguritan Tradisional yaiku geguritan kang nganggo paugeran-paugeran tartamtu, cacahing baris ditentukke, persajakane ditentukke, saben bait ditentukke sesuai aturan neng panduan buku. 2. Geguritan Moderen  yaiku ora dibatesi pathokan-pathokan lan paugeran. Bait, cacahing larik, lan sajakke bebas ora ditentukke. Jenis-Jenis Geguritan Wonten ing Geguritan Basa Jawa  1. Ode  Geguritan kang surasane ngemot pangalembana marang wong liyo. 2. Himne Geguritan pangalembana marang Gusti kang Maha Kuasa 3. Elegi  Geguritan kang surasane panalangsa 4. Epigram  Geguritan kang surasane babagan piwulang-piwulang moral. 5. Satire Geguritan kang surasane ngenyek kanthi kasar. 6. Romansa  Geguritan kang surasane babagan katresnan 7. Balada  Geguritan kanv surasane ...

Sejarah Asal Usul Desa Dadapayam

           SEJARAH  DESA DADAPAYAM               Di  dataran tinggi suatu wilayah perbukitan, terbentang hamparan sawah yang subur dengan segala tanaman hijau menghiasinya, terdapat sebuah desa yang sangat luas, Plaosan namanya. Desa tersebut  dipimpin oleh seorang Demang (sekarang Kepala Desa) yang adil dan bijaksana. Beliau memimpin rakyatnya dengan hati yang sabar, penuh kasih  sayang serta selalu memikirkan apa yang menjadi kebutuhan rakyatnya, sehingga rakyat merasa terlindungi, terayomi, hidup damai dan selalu melaksanakan apa yang menjadi titah Ki Demang . Beliau bernama Raden Putra. Seorang Demang yang masih keturunan bangsawan, sehingga secara genetis didarahnya mengalir jiwa seorang pemimpin.            Raden Putra memerintah di Plaosan didampingi oleh permaisuri yang cantik jelita bernama Niken Limaran. Dengan permaisuri inilah beliau berhasil memimpin Pl...

Puisi karya

Kumpulan Puisi Karya Kita (Listari Asih). Semoga Puisi ini dapat membantu menjadi inspirasi sobat blogger ya.  Judul  : Syair Oleh  : Listari Asih Ketika hening menggunung tinggi Begitupun hidup berselang waktu Harap sabar yang meninggi Tak akan terbayar tanpa menanti Bukan alasan biasa Jika hanya terucap kata Menanti dan terus menata Di Ujung pilu yang membara Kesabaran menghias hati Tampak hari yang mulai meniti Detik waktu tak akan berarti Jika hanya diam meratap diri Sapaan hari ke hari yang tak pernah kusut Tak akan berlari dari Sang Maha Kuasa Syairku tak akan pernah larut Walau hanya sepenggal kisah saja Judul : Akaramu  Karya : Lsta (Listari Asih)  Aku yang tertatih repui  Kau bilang akan tetap di sini  Kau menjadikanku dahayu di hatimu  Tapi halamu telah usai di sini  Sedang janji yang kau beri hanyalah fiksi Tindakan yang kau beri hanyalah sendu  Kau titipkan air mata di akhir cerita Dan, kau pergi tanpa...